Minggu, 01 Maret 2015

SISTEM SARAF


Sistem saraf merupakan sistem utama yang mengatur, mengendalikan, dan mengkomunikasikan seluruh aktivitas tubuh. Sistem saraf berperan dalam bebagai aktivitas seperti berpikir, belajar, dan mengingat. Sistem saraf manusia dibentuk oleh otak, sumsum tulang belakang, dan serabut-serabut saraf.  Sistem saraf terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar (otonom).  Sistem saraf sadar terdiri atas sistem saraf pusat (SPP) dan sistem saraf tepi.  Sistem saraf tidak sadar terdiri atas sistem saraf simpatik dan parasimpatik.


Bersama dengan jaringan tubuh lainnya, sistem saraf melakukan aktivitasnya yang kompleks.  Sederhananya, sistem saraf melakukan tiga hal sebagai berikut:
A. Sensorik
B. Integrasi
C. Motorik

A. Sensorik
Sensorik merupakan kegiatan penerimaan rangsang oleh sel-sel reseptor karena adanya stimulus (rangsang) yang terjadi di dalam dan diluar tubuh. Rangsang tersebut dapat berupa cahaya, suhu, suara, tekanan dan lain sebagainya.

B. Integrasi
Integrasi merupakan kegiatan penerjemahan dari rangsang yang diterima. Contohnya adalah adanya sensasi rasa, berpikir,dan mengingat.

C. Motorik
Motorik merupakan kegiatan respon atau jawaban terhadap rangsang.  Kegiatan ini seperti adanya sekresi hormon atau perintah untuk bergerak.
Unit struktural dari sistem saraf adalah neuron (sel saraf).  Walaupun sistem saraf sangat kompleks, terdapat dua tipe sel jaringan saraf. Yang utama adalah neuron.  Merupakan sel yang meneruskan rangsangan dan merupakan unit struktural dari sistem saraf.  Tipe sel yang lain adalah neuroglia, atau sel glial. Kata neuroglia berarti lem saraf. Sel ini tidak menyalurkan namun sebagai sistem pendukung saraf.  Mereka merupakan tipe khusus jaringan penghubung sistem saraf.

Neuron
Neuron atau sel saraf berfungsi dalam menyalurkan rangsangan saraf.  Bersifat tespesialisasi dan amitotik. Hal ini berarti jika neuron ini hancur maka tidak dapat digantikan karena neuron tidak melakukan mitosis.
Setiap neuron memiliki tiga bagian utama, yaitu badan sel (soma), satu atau lebih dendrit dan akson tunggal.
Di dalam badan sel terdapat nukleus, nukleolus dan organel sitoplasmik lainnya.  Sel saraf tidak memiliki sentriol yang berfungsi dalam pembelahan sel.
Dendrit dan akson merupakan perpanjangan sitoplasmik yang keluar dari badan sel.  Umumnya dendrit berukuran pendek dan bercabang.  Dendrit bertugas menerima rangsang dan meneruskannya ke badan sel.
Pada setiap badan sel terdapat satu akson.  Akson bertugas meneruskan rangsang dari badan sel. Perpanjangan akson banyak di kelilingi oleh substansi lemak yang disebut mielin atau selubung mielin, sedangkan bagian yang tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier. Dalam sistem saraf tepi, selubung mielin diproduksi oleh sel Schwann.
Sel saraf afferen (sensoris) bertugas membawa rangsang dari sel reseptor ke SSP sedangkan efferen (motoris) bertugas meneruskan jawaban rangsang dari SSP ke efektor (organ) seperti otot dan kelenjar.

Neuroglia
Sel neuroglia tidak berhubungan dengan rangsang, namun bertugas sebagai penyokong dan melindungi neuron.



SISTEM SARAF PUSAT

Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

A. OTAK
Otak terletak di dalam tengkorak dan dibungkus oleh selaput meninges. Selaput meninges terdiri atas 3 lapisan yaitu selaput piamater (tipis, dan paling dalam), selaput arachnoid (lapisan tengah), dan duramater (lapisan paling luar dan tebal).  Pada otak dan sumsum tulang belakang terdapat cairan khusus yang disebut cairan serebrospinal.




Bagian utama dari otak antara lain:

1. Otak besar (cerebrum). 
Otak besar merupakan pusat pendengaran, penglihatan, gerak, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Otak besar terbagi menjadi 2 bagian yang dihubungkan oleh korpus kallosum. Otak bagian kiri mengatur badan bagian kanan sedangkan otak belahan kanan mengatur badan bagian kiri.

2. Otak tengah (mesencephalon). 
Pada otak tengah terdapat kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari (master of gland) yang berfungsi menghasilkan hormon.

3. Otak kecil (cerebellum).
Otak kecil merupakan pusat koordinasi gerak dan keseimbangan tak sadar

4. Sumsum lanjutan (medulla oblongata).
Sumsum lanjutan merupakan bagian yang menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang.  Medula oblongata berperan sebagai pusat pernafasan, denyut jantung, pelebaran, dan penyempitan pembuluh darah.

B. SUMSUM TULANG BELAKANG
Sumsum tulang belakang terbentuk oleh jaringan saraf yang berbentuk silinder panjang dan merupakan kelanjutan dari otak. Sumsum tulang belakang berfungsi menghubungkan rangsang dari dan ke otak, dan sebagai pusat gerak refleks.  Sumsum tulang belakang juga dibungkus oleh selaput meninges.




SISTEM SARAF TEPI
Sistem saraf tepi merupakan saraf yang  keluar dari sistem saraf pusat.  Saraf tepi yang berasal dari otak berjumlah 12 pasang sedangkan dari sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang menyebar ke seluruh bagian-bagian tubuh seperti organ-organ indera, kulit, persendian, otot, kelenjar, dan saluran-saluran darah.

Sistem Saraf Otonom (tak sadar)
Sesuai dengan namanya, sistem saraf otonom dapat bertindak sendiri. Sistem ini mengatur fungsi yang rutin seperti kecepatan metabolisme tubuh dan keseimbangan cairan tubuh, darah, dan limfa.

Saraf otonom terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Kedua sistem tersebut



bekerja berlawanan, jika saraf simpatik mempercepat denyut jantung maka saraf parasimpatik memperlambatnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar