Minggu, 01 Februari 2015

Sistem Endokrin

Pada tubuh manusia terdapat dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran dan mensekresikan hormon yang dihasilkannya langsung ke aliran darah. Kelenjar eksokrin adalah kelenjar yang memiliki saluran untuk hasil sekresinya. Contoh kelenjar eksokrin adalah kelenjar ludah, kelenjar mamae, dan kelenjar keringat.


Hormon disekresikan langsung ke dalam aliran darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh. Hormon yang dialirkan akan ditangkap oleh reseptornya yang spesifik terhadap hormon tersebut.

Beberapa kelenjar juga dapat berfungsi sebagai kelenjar eksokrin seperti ovarium dan testis yang berfungsi ganda sebagai kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon dan sebagai kelenjar eksokrin untuk mengeluarkan ovum dan sperma.  Beberapa organ seperti lambung, intestinum, dan jantung juga memproduksi hormon, walaupun bukan sebagai fungsi utamanya.
Beberapa kelenjar endokrin dalam tubuh manusia:
1. Kelenjar pituitari
2. Kelenjar pineal
3. Kelenjar tiroid
4. Kelenjar paratiroid
5. Kelenjar adrenal
6. Pankreas
7. Kelenjar seks
8. Kelenjar lainnya



Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis terletak di bawah hipotalamus.  Kelenjar pituitari disebut juga sebagai kelenjar master karena membantu mengatur sekresi kelenjar endokrin lainnya. Kelenjar pituitari merupakan kelenjar kecil berbentuk seperti biji kacang pea dengan diameter sekitar 1 cm. Kelenjar pituitari memiliki dua bagian yaitu lobus anterior dan lobus posterior.

Hormon-hormon yang dihasilkan oleh lobus anterior (adenohipofisis) hipofisis:
a. Hormon pertumbuhan (GH, growth hormone).
Hormon GH berfungsi dalam meumbuhan tulang, otot, dan organ lainnya. Hormon ini sangat mempengaruhi tinggi badan seseorang.  Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan seseorang menjadi berukuran kerdil, sebaliknya kelebihan hormon ini menyebabkan gigantisme (pertumbuhan berlebih).

b. Hormon perangsang tiroid (TSH, thyroid stimulating hormone).
Hormon TSH atau tirotropin merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroid.

c. Hormon adrenokortikotropik (ACTH).
Hormon ACTH merangsang bagian korteks kelenjar adrenal untuk mensekresikan hormon kortisol.

d. Hormon gonadotropik.
Hormon gonadotropik merangsang kelenjar seks (gonad) atau ovarium dan testis untuk mengatur perkembangan, pertumbuhan, dan fungsi organ tersebut.

e. Hormon prolaktin.
Hormon prolaktin merangsang perkembangan jaringan kelenjar susu selama kehamilan dan menstimulasi produksi susu setelah kelahiran bayi.
Hormon-hormon yang dihasilkan lobus posterior hipofisis:

a. Hormon antidiuretik (ADH).
Hormon antidiuretik atau lebih dikenal dengan nama aspresin berfungsi mengatur penyerapan air oleh ginjal sehingga urin yang dihasilkan memiliki kadar air rendah. Hal ini penting untuk menjaga kadar air dalam tubuh.

b. Hormon oksitosin.
Hormon ini merangsang terjadinya kontraksi pada dinding uterus. Selain itu hormon ini juga menstimulasi pengeluaran susu dari kelenjar susu (mamae)
Kelenjar pineal memiliki bentuk seperti kerucut.  Kelenjar pineal terdiri atas sebagian sel saraf dan sel pinealosit yang dapat mensekresikan hormon melatonin. Adanya hormon melatonin akan mempengaruhi perkembangan reproduksi dan siklus fisiologi sehari-hari.

Kelenjar tiroid terdapat di leher.  Kelenjar tersebut memiliki dua lobus, tiap lobus berada di sisi trakea, tepat berada di bawah laring atau kantung suara.   Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin dan kalsitonin. Hormon kalsitonin berfungsi mengurangi kadar kalsium darah.
Kelenjar paratiroid terdapat di permukaan posterior dari kenjar tiroid.  Kelenjar paratiroid mensekresikan hormon paratiroid atau paratohormon.  Hormon paratiroid berfungsi untuk meningkatkan kadar kalsium darah.
Kelenjar adrenal atau kelenjar suprarenal terdapat di atas ginjal. Kelenjar terdiri atas bagian luar yang disebut korteks dan bagian dalam yang disebut medulla.
Bagian korteks adrenal mensekresikan hormon steroid yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh.
Bagian medulla adrenal mensekresikan hormon epinefrin dan norepinefrin yang berfungsi untuk merespon rangsangan dari sistem saraf simpatik terutama dalam kondisi tertekan

6. Pankreas
Pankreas merupakan organ yang terletak transversal sepanjang dinding abdominal, posterior ke lambung dan memanjang dari daerah duodenum ke limpa. Sebagai kelenjar endokrin, pankreas mensekresikan hormon glukagon dan insulin. Hormon glukagon berfungsi menaikkan kadar gula darah, sebaliknya, hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula darah.
Pankreas juga berfungsi sebagai kelenjar eksokrin yaitu dengan mensekresikan enzim pencernaan.

7. Kelenjar seks (Gonad).
Gonad merupakan organ reproduksi (seks) utama, terdiri atas testis pada pria dan ovarium pada wanita. Selain sebagai kelenjar eksokrin  untuk menghasilkan sperma, testis juga berperan sebagai kelenjar endokrin dalam mensekresikan hormon testosteron (androgen). Ovarium juga selain menghasilkan ovum, juga berperan mensekresikan hormon estrogen dan progesteron.
Kedua hormon tersebut sudah mulai mensekresikan hormon sejak  tahap fetus, namun baru berfungsi aktif ketika memasuki masa puber. Kedua hormon tersebut akan mengatur pertumbuhan dan perkembangan struktur reproduksi. Pada hal tersebut tampak pada pembesaran suara, pertumbuhan rangka dan otot, pertumbuhan rambut tubuh, dan meningkatnya hasrat seksual pria.  Pada wanita, terjadi perkembangan payudara, distribusi lemak di pinggul,kaki,dan payudara. Hormon progesteron dan estrogen juga mengatur berlangsungnya siklus menstruasi
Sebagai tambahan, terdapat pula beberapa organ yang memiliki fungsi menghasilkan hormon selain peran utamanya masing-masing. Peran tersebut mencakup timus, lambung, intestinum, dan jantung

Timosin diproduksi oleh kelenjar timus, berperan penting dalam perkembangan sistem imun tubuh.  Mukosa pada lambung memproduksi hormon gastrin. Hormon ini menstimulasi produksi asam hidroklorik dan enzim pepsin, yang digunakan untuk pencernaan makanan.  Mukosa usus halus mensekresikan hormon sekretin dan kolesistokinin.  Sekretin menstimulasi pankreas untuk memproduksi cairan kaya bikarbonat yang menetralisir asam lambung. Kolesistokinin menstimulasi pankreas untuk mensekresi enzim pencernaan.  Jantung juga berperan sebagai organ endokrin selain peran utamanya dalam memompa darah.

Sel khusus dalam dinding bilik jantung yang disebut atria dapat memproduksi hormon yang disebut hormon atrial natriuretik atau atriopeptin yang berfungsi mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar