Materi gelap sampai saat ini masih
menjadi topik paling hangat dikalangan astronom, tidak ada satu teori yang mempu
menjelaskan keberadaan dan bagaimana materi gelap sebenarnya mempengaruhi alam
semesta. Salah satu teori yang mungkin bisa diperhitungkan keakuratannya adalah
Dr Prajwal Kafle, seorang astronom Australia yang menyatakan bahwa setidaknya
setengah massa galaksi Bima Sakti terisi materi gelap, bahan
misterius yang sampai saat ini terus dipertanyakan.
Astronom ini menggunakan
metode yang dikembangkan selama hampir 100 tahun yang lalu untuk menemukan
bahwa berat materi gelap di galaksi kita sendiri berkisar 8 x 1011 kali massa
Matahari (800,000,000,000).
Pertama kali dalam studi astronomi,
ilmuwan meneliti dan mencermati tepi galaksi Bima Sakti sekitar
5 juta miliar kilometer dari Bumi. Astrofisikawan Dr Prajwal Kafle berasal dari
Nepal, saat ini bekerja di University of Western Australia node of the
International Centre for Radio Astronomy Research, mengatakan bahwa metari
gelap sebagian besar tersembunyi di alam semesta. Hasil studi ini diterbitkan
dalam Astrophysical Journal edisi October 2014.
Materi Gelap Lebih banyak Mengisi Galaksi Bima Sakti
Dr Kafle mampu mengukur massa
materi gelap di galaksi Bima Sakti dengan mempelajari kecepatan
bintang di seluruh galaksi, termasuk tepi galaksi yang belum pernah dipelajari
dalam studi astronomi sebelumnya. Menurutnya bahwa Bintang, debu, manusia, dan
semua hal yang terlihat oleh mata, tercipta dari massa yang nilainya hanya
sekitar 4 persen di seluruh Semesta. Selain itu, sekitar 25 persen tercipta
dari materi gelap dan sisanya dari energi gelap.
Profesor Geraint Lewis, astrofisikawan
dari University of Sydney juga terlibat dalam penelitian ini, menurutnya
masalah galaksi satelit Bima Sakti yang hilang merupakan misteri disisi
kosmologis selama hampir 15 tahun. Dr Kafle telah menunjukkan bahwa kenyataan
ini mungkin tidak seburuk seperti yang dipikirkan, meskipun masih banyak
masalah yang harus dihadapi.
Kafle menggunakan teknik yang kuat,
tehnik yang pernah dikembangkan oleh astronom Inggris pada tahun 1915, James
Jeans, beberapa dekade sebelum penemuan materi gelap. Pengukuran Dr Kafle ternyata sangat membantu
dalam memecahkan misteri materi gelap yang telah mempengaruhi teori ilmuwan
selama hampir dua dekade.
Dr kafle mengatakan, teori yang
berkembang saat ini menyatakan pembentukan galaksi dan evolusi yang sering
disebut teori Lambda Cold Dark Matter. Teori ini memprediksi keberadaan
beberapa galaksi besar di sekitar Bima Sakti yang terlihat dengan mata
telanjang. Akan tetapi, hipotesis Dr kafle tidak menemukan kebenaran itu.
Bila ilmuwan menggunakan pengukuran
yang diperkenalkan Dr Kafle untuk mencari massa materi
gelap, teori ini hanya akan memprediksi tiga galaksi satelit di luar
Bima Sakti, persis seperti yang terlihat saat ini, disana akan terlihat Awan
Magellan Besar, Awan Magellan Kecil, dan Galaksi Kerdil Sagitarius.
Dalam penelitian ini, Dr Kafle tak
hanya memperhitungkan massa materi gelap, tetapi juga memberi model holistik
Bima Sakti yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur beberapa hal menarik,
diantaranya mengukur kecepatan yang diperlukan galaksi satelit untuk
meninggalkan Bima Sakti. Setidaknya galaksi satelit harus berkecepatan minimal
550 kilometer per detik jika ingin keluar dari cengkeraman gravitasi galaksi Bima Sakti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar