Mengapa kawanan
burung terbang membentuk
formasi unik? Salah satunya formasi
'V' yang paling umum terlihat
di udara, walaupun setiap jenis burung memiliki formasi berbeda tetapi harus
ada burung terdepan atau pemimpin. Tapi sebenarnya burung terdepan bukan
pemimpin, mereka berganti posisi secara bergantian hanya untuk menciptakan
pusaran udara. Fenomena kawanan
burung terbang sering terlihat
ketika pagi hari dan sore hari, mereka kembali atau pindah ke tempat lain yang
lebih aman. Burung mampu merasakan perubahan alam yang mengganggu kehidupan
mereka, seperti perubahan suhu global yang tidak sesuai dengan ekosistem.
Contoh lain bisa terlihat ketika terjadinya letusan gunung, kawanan burung akan
lebih sering terlihat mejauhi lokasi tersebut.Formasi Kawanan Burung Ciptakan Pusaran Udara
Bagaimana burung mampu membentuk formasi dalam penerbangan mereka? Ternyata, dalam formasi yang di bentuk sekelompokkawanan burung mampu membuat penerbangan berjam-jam dan menempuh jarak ratusan kilometer. Spesis ini menggunakan pusaran udara yang dihasilkan dari kepak sayap burung terdepan sehingga membentuk pusaran udara. Burung yang berada dibelakangnya akan merasakan terbang tanpa energi atau hampir tanpa mengepakkan sayap.
Sebuah studi baru-baru ini menerbitkan penelitian
mereka dalam jurnal Nature yang dipimpin para peneliti dari Royal Veterinary
College Inggris, mengungkap misteri aneh dalam formasi kawanan burung terbang.
Banyak ilmuwan telah menyadari dan memahami bahwa burung memanfaatkan energi
udara ketika terbang dalam bentuk formasi 'V'.
Ketika kawanan burung terdepan dalam formasi 'V'
mengepakkan sayap, hal ini akan menciptakan pusaran udara yang membuat udara
akan mendorong keatas kawan di belakangnya. Sehingga setiap burung yang berada
di belakang kawanan formasi ini mendapat tumpangan gratis, menguntungkan dalam
hal penggunaan energi. Burung benar-benar mengerti bagaimana menggunakan
fenomena tersebut untuk keuntungan penerbangan mereka, sehingga sejak dahulu berbagai
formasi mungkin pernah kita lihat di udara tetapi tujuannya tetap sama yaitu
menciptakan pusaran udara.
Mekanisme ini terlihat rumit, tetapi dalam formasi
'V' menunjukkan kesadaran luar biasa dan kemampuan burung untuk merespon rekan
mereka. Kawanan burung yang terbang dalam formasi tampaknya telah mengembangkan
pentahapan dan strategi untuk mengatasi jalur gelombang dinamis atau tubulensi
akibat dari mengepakkan sayap. Pada umunya sebagian besar kawanan burung
membentuk formasi 'V', tetapi ada juga formasi lain yang jarang terlihat.
Dalam penelitian ini, tim ilmuwan memasang sensor
pada sayap burung Ibis yang akhirnya ikut dalam formasi kawanan
burung lain. Data yang
diperoleh dari penerbangan kawanan burung Ibis, ilmuwan memperkirakan
setidaknya setiap burung berada pada jarak satu meter dibelakang burung lain
dan sekitar satu meter kesamping. Jadi ada titik aman dalam penerbangan formasi
dimana setiap burung mendapatkan ruang dua meter kubik. Dalam formasi ini juga
ditemukan burung lain yang saling bertukar posisi dan mengubah pemimpin yang
berada digaris terdepan.
Penerbangan kawanan burung dalam formasi 'V' telah
menunjukkan bahwa hewan yang terbang mampu menghemat energi. Menurut data
laporan penelitian tahun 2001 lalu, denyut jantung sekawanan burung pelikan
yang berada digaris belakang memiliki detak jantung lebih lambat daripada
burung digaris depan. Dari sini terlihat, ketika burung terdepan merasa letih
maka posisinya akan digantikan dengan burung lain. Itu sebabnya perjalanan
kawanan burung mampu bertahan selama berjam-jam menempuh jarak ratusan
kilometer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar