Dalam beberapa tahun terakhir, badai petir sering
terjadi dibeberapa wilayah dunia, termasuk Inggris. Baru-baru ini, ilmuwan
beranggapan bahwa medan magnet matahari menjadi penyebab
timbulnya badai petir di bumi yang dipicu oleh melengkungnya medan magnet bumi,
dan memungkinkan pancaran partikel energi memasuki bagian atas atmosfer. Studi ini mendasari pemaham baru dikalangan ilmuwan
masa mendatang, hasil analisis diterbitkan pada 19 november 2014 dalam jurnal
IOP Publishing Journal Environmental Research Letters.
Ilmuwan menjelaskan
tentang sistem perkiraan petir yang handal bisa memberi peringatan dini
terhadap beberapa peristiwa berbahaya.
Efek
Medan Magnet Matahari Dipermukaan Bumi
Ilmuwan dari University of Reading menyebutkan,
bahwa selama periode 5 tahun Inggris mengalami sambaran petir lebih dari 50
persen ketika medan magnet bumi miring yang disebabkan medan magnet
matahari. Medan magnet bumi berfungsi sebagai perisaiuntuk
menangkis semburan partikel dari luar angkasa yang disebut sinar kosmik
galaksi. Perisai ini berguna untuk mendorong reaksi berantai dari fenomena awan
yang memicu petir.
Para ilmuwan saat ini semakin mahir dalam
memprediksi polaritas medan magnet matahari sejak tahun 1970
dengan memperhatikan permukaan matahari. Pada umumnya ilmuwan kurang memahami
bahwa hal itu berpengaruh pada cuaca di bumi, mereka berencana menggabungkan
prakiraan cuaca berkala yang dapat memperkirakan kapan dan dimana awan akan
terbentuk. Melalui prediksi medan magnet, situasi ini justru akan menghasilkan
data perkiraan badai petir yang dapat dipercaya dan mendekati
keakuratan.
Dalam analisa perkiraan cuaca, ilmuwan memerlukan
penggabungan prakiraan yang konvensional dengan prediksi akurat pada medan
magnet matahari berbentuk spiral. Atau lebih dikenal sebagai medan magnet
Heliospheric (HMF) yang disemburkan saat matahari berputar dan terseret melalui
angin matahari. Menurut Dr Matt Owens, medan magnet
matahari yang kuat memiliki pengaruh besar pada tingkat
sambaran petir di inggris.
Medan magnet matahari seperti sebuah batang magnet
sehingga ketika matahari berputar, medan magnet tersebut bergantian mengarah
dan menjauh dari bumi, dan kemudian sebaliknya menarik medan magnet bumi.
Ilmuwan menganalisis berdasarkan data satelit yang
menunjukkan bahwa antara tahun 2001 samapi 2006, wilayah Inggris mengalami
peningkatan petir lebih dari 50 persen diikuti badai. Situasi ini terjadi
ketika HMF mengarah ke matahari dan jauh dari bumi. Perubahan arah lebih
condong mengarah ke medan magnet bumi dan ilmuwan meyakini hal ini bisa saja
memicu atmosfer menyemburkan sinar kosmik galaksi yang tinggi. Sinar kosmik ini
merupakan partikel kecil dari seluruh alam semesta yang bergerak dengan
kecepatan cahaya dari ledakan bintang.
Berdasarkan penelitian, ilmuwan mengusulkan bahwa
sinar kosmik galaksi yang mengalir berbeda diseluruh dunia dapat memicu petir
di awan. Perubahan medan magnet bumi juga bisa membuat badai berperan seperti
baterai ekstra ataupun sirkuit listrik atmosfer, sehingga membantu mengisi
energi berlebihan di awan. Menurut studi sebelumnya, para ilmuwan menemukan hubungan tak terduga antara partikel energetik matahari dengan tingkat
sambaran petir di bumi.
Menurut Profesor Giles Harrison, seorang kepala
departemen Meteorologi University of Reading, penemuan ini merupakan langkah
maju yang dianggap sangat penting dalam pengetahuan. Khususnya menjelaskan
tentang bagaimana cuaca di bumi dipengaruhi fenomena luar angkasa. Dalam
melanjutkan keberhasilan bidang ini dan menunjukkan bahwa pemahaman baru
tentang yang terjadi di atmosfer, mereka berusaha bekerja sama dengan ilmuwan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar