Kamis, 05 Maret 2015

Interaksi Dunia Paralel


Apakah Anda masih tidak mempercayai dunia paralel yang sama dengan kita? Mereka hidup berdampingan, tidak hanya satu tetapi beberapa interaksi dunia paralel, dimana teori ini dikembangkan dan di-klaim sebagai bagian dari teori kuntum. Salah satu perdebatan panas kali ini diungkap ilmuwan Griffith University, mereka menantang dasar-dasar ilmu kuantum dengan teori baru yang radikal berdasarkan keberadaan dan interaksi dunia paralelPara ilmuwan yang terlibat antara lain Profesor Howard Wiseman, Dr Michael Hall dari Pusat Griffith, dan Dr Dirk-Andre Deckert dari University of California.
Mereka mengungkap interaksi dunia paralel dari ranah fiksi ilmiah menjadi ilmu pasti, dimana hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Physical Review X edisi akhir October lalu.

Teori Interaksi Dunia Paralel
Pada awalnya, Hugh Everett telah mengusulkan versi teori beberapa-dunia (many-worlds interpretation) semuanya memiliki satu ide kunci, yaitu persamaan fisika dimana model sistem waktu evolusi tanpa pengamat tertanam pada sistem pemodelan yang memang mengandung pengamat. Kesimpulan teori ini, bahwa alam semesta (multiverse) terdiri dari superposisi kuantum yang sangat banyak, bahkan mungkin tak terhingga, semakin divergen, tanpa berkomunikasi di alam semesta paralel atau dunia kuantum. Ide teori Many World Interpretation berasal dari Everett Princeton PhD, sebuah tesis yang diterbitkannya berjudul 'The Theory of the Universal Wavefunction' dikembangkan berdasarkan tesis yang ditulis oleh John Archibald Wheeler.

Dalam hal kemampuan untuk mendekati teori evolusi kuantum, dengan menggunakan teori interaksi dunia paralel terbatas akan memiliki konsekuensi signifikan dalam dinamika molekul, hal ini penting untuk memahami reaksi kimia dan cara kerjanya. Profesor Bill Poirier telah mengamati dan mengatakan bahwa semua ini merupakan ide besar, tidak hanya konseptual tetapi juga berkaitan dengan terobosan numerik baru yang hampir pasti.

Tim ilmuwan mengusulkan, bahwa alam semesta paralel benar-benar bisa ditemukan, dan tentu saja manusia bisa berinteraksi. Dengan kata lain berkembang secara mandiri dimana dunia terdekat mempengaruhi satu sama lain melalui kekuatan halus yang bertolak belakang. Mereka menunjukkan bahwa teori interaksi dunia paralel sepertinya bisa menjelaskan segala sesuatu yang aneh tentang mekanika kuantum. 

Teori kuantum sangat diperlukan untuk mengungkap tentang bagaimana alam semesta bisa menjelaskan dalam skala mikroskopik dan berlaku untuk semua materi. Tapi semua itu sangat sulit, dalam hal memahami dan menunjukkan fenomena aneh yang tampaknya melanggar hukum sebab-akibat. Salah satu teori terkemuka yang diungkap Richard Feynman disebutkan bahwa tidak ada orang yang memahami mekanika kuantum. Tetapi, pendekatan yang dikembangkan ilmuwan Griffith University memberi perspektif baru dikalangan ilmuwan dan pengetahuan fisika. 

Profesor Wiseman menegaskan bahwa, ide dunia paralel dalam mekanika kuantum telah dicetuskan sejak tahun 1957. Berbagai teori dan interpretasi terkenal tentang alam semesta dan cabang kelompok semesta baru, hal ini dikemukakan setiap kali pengukuran kuantum. Berbagai kalangan ilmuwan dari dulu hingga saat ini mempertanyakan realitas alam semesta lain, atau bahkan tidak benar-benar ada karena mereka tidak mempengaruhi alam semesta kita. Sehingga pada titik ini, pendekatan yang diungkap para ilmuwan sama sekali berbeda seperti yang diungkap Profesor Wiseman dan rekannya;
Bahwa alam semesta tempat kita berteduh hanyalah salah satu dari beberapa yang terbesar di alam semesta. Beberapa diantaranya hampir sama dengan dunia kita, sementara sebagian besar sangat berbeda. Semua dunia paralel sama-sama nyata, terus menerus melewati waktu dan memiliki sifat yang didefinisikan secara tegas. Semua fenomena kuantum muncul dari kekuatan universal yang saling bertolak belakang, antara yang setara dengan dunia kita dan cenderung membuatnya lebih berbeda. 
Menurut Dr Balai, teori interaksi dunia paralel bisa saja menciptakan kemungkinan yang luar biasa, khususnya dari pengujian keberadaan dunia lain. Seniman fisika ini membuka pendekatan baru, bahwa jika teori mengungkap hanya ada satu dunia akan mengurangi hukum mekanika Newton, sedangkan jika ada beberapa dunia paralel lain akan menciptakan mekanika kuantum.


Apa yang mungkin bisa memprediksi hal itu? Pastinya bukan berdasarkan teori Newton ataupun teori kuantum. Para ilmuwan meyakini, bahwa dalam memberikan gambaran mental yang baru tentang efek kuantum akan berguna dalam percobaan dan perencanaan interaksi dunia paralel, guna menguji dan mengeksploitasi fenomena kuantum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar