Apakah Anda masih tidak mempercayai dunia paralel
yang sama dengan kita? Mereka hidup berdampingan, tidak hanya satu tetapi
beberapa interaksi dunia paralel, dimana teori ini dikembangkan dan di-klaim
sebagai bagian dari teori kuntum. Salah satu perdebatan panas kali ini diungkap
ilmuwan Griffith University, mereka menantang dasar-dasar ilmu kuantum
dengan teori baru yang radikal berdasarkan keberadaan dan interaksi dunia
paralel. Para ilmuwan yang terlibat antara lain Profesor
Howard Wiseman, Dr Michael Hall dari Pusat Griffith, dan Dr Dirk-Andre Deckert
dari University of California.
Mereka mengungkap interaksi dunia
paralel dari ranah fiksi ilmiah menjadi ilmu pasti, dimana hasil penelitian
ini diterbitkan dalam jurnal Physical Review X edisi akhir October lalu.
Teori
Interaksi Dunia Paralel
Pada awalnya, Hugh Everett telah mengusulkan versi
teori beberapa-dunia (many-worlds interpretation) semuanya memiliki satu ide
kunci, yaitu persamaan fisika dimana model sistem waktu evolusi tanpa pengamat
tertanam pada sistem pemodelan yang memang mengandung pengamat. Kesimpulan
teori ini, bahwa alam semesta (multiverse) terdiri dari superposisi kuantum
yang sangat banyak, bahkan mungkin tak terhingga, semakin divergen, tanpa
berkomunikasi di alam semesta paralel atau dunia kuantum. Ide teori Many World
Interpretation berasal dari Everett Princeton PhD, sebuah tesis yang
diterbitkannya berjudul 'The Theory of the Universal Wavefunction' dikembangkan
berdasarkan tesis yang ditulis oleh John Archibald Wheeler.
Dalam hal kemampuan untuk mendekati teori evolusi
kuantum, dengan menggunakan teori interaksi dunia paralel terbatas
akan memiliki konsekuensi signifikan dalam dinamika molekul, hal ini penting
untuk memahami reaksi kimia dan cara kerjanya. Profesor Bill Poirier telah
mengamati dan mengatakan bahwa semua ini merupakan ide besar, tidak hanya
konseptual tetapi juga berkaitan dengan terobosan numerik baru yang hampir
pasti.
Tim ilmuwan mengusulkan, bahwa alam semesta paralel benar-benar
bisa ditemukan, dan tentu saja manusia bisa berinteraksi. Dengan kata lain
berkembang secara mandiri dimana dunia terdekat mempengaruhi satu sama lain
melalui kekuatan halus yang bertolak belakang. Mereka menunjukkan bahwa teori
interaksi dunia paralel sepertinya bisa menjelaskan segala sesuatu yang aneh
tentang mekanika kuantum.
Teori kuantum sangat diperlukan untuk mengungkap
tentang bagaimana alam semesta bisa menjelaskan dalam skala mikroskopik dan
berlaku untuk semua materi. Tapi semua itu sangat sulit, dalam hal memahami dan
menunjukkan fenomena aneh yang tampaknya melanggar hukum sebab-akibat. Salah
satu teori terkemuka yang diungkap Richard Feynman disebutkan bahwa tidak ada
orang yang memahami mekanika kuantum. Tetapi, pendekatan yang dikembangkan
ilmuwan Griffith University memberi perspektif baru dikalangan ilmuwan dan
pengetahuan fisika.
Profesor Wiseman menegaskan bahwa, ide dunia
paralel dalam mekanika kuantum telah dicetuskan sejak tahun 1957. Berbagai
teori dan interpretasi terkenal tentang alam semesta dan cabang kelompok
semesta baru, hal ini dikemukakan setiap kali pengukuran kuantum. Berbagai
kalangan ilmuwan dari dulu hingga saat ini mempertanyakan realitas alam semesta
lain, atau bahkan tidak benar-benar ada karena mereka tidak mempengaruhi alam
semesta kita. Sehingga pada titik ini, pendekatan yang diungkap para ilmuwan
sama sekali berbeda seperti yang diungkap Profesor Wiseman dan rekannya;
Bahwa alam semesta tempat kita berteduh hanyalah
salah satu dari beberapa yang terbesar di alam semesta. Beberapa diantaranya
hampir sama dengan dunia kita, sementara sebagian besar sangat berbeda. Semua
dunia paralel sama-sama nyata, terus menerus melewati waktu dan memiliki sifat
yang didefinisikan secara tegas. Semua fenomena kuantum muncul dari kekuatan
universal yang saling bertolak belakang, antara yang setara dengan dunia kita
dan cenderung membuatnya lebih berbeda.
Menurut Dr Balai, teori interaksi dunia paralel
bisa saja menciptakan kemungkinan yang luar biasa, khususnya dari pengujian
keberadaan dunia lain. Seniman fisika ini membuka pendekatan baru, bahwa jika
teori mengungkap hanya ada satu dunia akan mengurangi hukum mekanika Newton,
sedangkan jika ada beberapa dunia paralel lain akan menciptakan mekanika
kuantum.
Apa yang mungkin bisa memprediksi hal itu? Pastinya bukan
berdasarkan teori Newton ataupun teori kuantum. Para ilmuwan meyakini, bahwa
dalam memberikan gambaran mental yang baru tentang efek kuantum akan berguna
dalam percobaan dan perencanaan interaksi dunia paralel, guna menguji dan
mengeksploitasi fenomena kuantum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar