Jumat, 13 Maret 2015

Peradaban Suku Maya


Sebagai salah satu contoh terbaik dari budaya Mesoamerika, peradaban bangsa Maya sering dianggap sebagai yang paling maju diantara peradaban yang lain. Meskipun banyak kemajuan yang dicapai bangsa Maya, namun mereka bukan dikenal sebagai inovator, melainkan bangsa yang mengadopsi budaya lain yang kemudian menyempurnakannya. Kemajuan peradaban Maya bisa dikenali antara lain dari karya seni, arsitekstur, serta ilmu-ilmu matematika, dan astronomi.


Pengaruh Maya dapat ditemukan di banyak tempat di Meksiko dan bagian lain Amerika Tengah. Negara (kerajaan) Maya terdiri dari banyak pemerintahan kota, alih-alih semacam pemerintahan pusat yang kuat. Hubungan yang merekatkan orang Maya tampaknya lebih bersifat budaya daripada politik. Benteng Maya ditemukan di sejumlah negara bagian Meksiko selatan, Guatemala, El Salvador, dan Honduras.

Wilayah Maya mencakup berbagai daerah dengan iklim berbeda, dari pegunungan hingga dataran semi-kering. Sejarah Maya biasanya dibagi menjadi tiga periode besar: Periode Praklasik, Klasik, dan Pascaklasik. Periode Praklasik merupakan masa dimana bangsa Maya mulai menunjukkan identitas yang berbeda.


Pemukiman permanen Maya tertua diperkirakan sudah eksis sekitar tahun 1800 SM yang ditemukan di sepanjang pantai Pasifik. Selama periode ini, terdapat bukti perkembangan hasil manufaktur dan seni. Terdapat sejumlah tembikar dan patung tanah liat peninggalan Maya dari Periode Praklasik yang masih bertahan hingga sekarang.

Sejumlah upacara terutama yang berkaitan dengan peristiwa pemakaman diduga memiliki asal-usul pada Periode Praklasik. Periode Klasik merentang dari tahun 250-900 M. Selama periode ini, bangsa Maya mulai mengembangkan sistem perkotaan yang lebih terfokus pada aspek artistik dan intelektual. Dokumen tertulis dari Periode Klasik menunjukkan cara komunikasi bangsa Maya sudah maju.

Prestasi teknik juga biasanya terkait dengan Periode Klasik, seperti pembangunan berbagai piramida. Ditemukan pula lempengan ukiran dari batu yang menggunakan hieroglif yang bercerita tentang silsilah para penguasa pada waktu itu serta kisah-kisah penaklukan. Menjelang akhir Periode Klasik, struktur masyarakat Maya mulai mengalami perubahan. Permukiman di dataran rendah bagian selatan mulai menyusut dan akhirnya ditinggalkan. Berbagai arsitektur tampak semakin sederhana, alih-alih penuh ornamen seperti pada periode sebelumnya.


Selama Periode Pascaklasik komunitas orang-orang Maya semakin berkembang di bagian utara daerah tersebut. Sementara seni terus berkembang yang disertai dengan karya tulisan, namun terjadi penurunan kreativitas dibandingkan dengan periode sebelumnya. Asimilasi dengan budaya lain ternyata turut melemahkan budaya Maya, meskipun masih terdapat beberapa negara kota hingga abad ke-16. Setelah hampir dua abad upaya penaklukan oleh Spanyol, akhirnya pada tahun 1697 bangsa Maya takluk sepenuhnya oleh penakluk asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar