Pada dasarnya, kecepatan cahaya bisa
saja diperlambat sedikit karena perjalanan melalui meterial seperti air atau
kaca. Tetapi secara umum hal ini dianggap mustahil untuk partikel cahaya, atau
dalam istilah lain lebih dikenal sebagai sebagai foton, dimana foton akan
melambat ketika berjalan melalui ruang bebas. Dan situasi ini terlepas daripada
interaksi foton dengan material.
Baru-baru ini, para ilmuwan menerbitkan hasil
analisis dalam jurnal Science Express edisi 23 Januari 2015. Para ilmuwan
berasal dari University of Glasgow dan Heriot-Watt University, untuk pertama
kalinya mereka membuktikan bagaimana studi ini berhasil memperlambat foton
dalam ruang bebas. Para ilmuwan telah menunjukkan penerapan masker pada sinar
optik, digunakan untuk memberikan foton pada ruang yang dapat mengurangi
kecepatannya. Percobaan ini dipimpin oleh Profesor Miles Padgett dari tim
University of Glasgow's Optics Group, dan bekerja sama dengan Stephen Barnett,
Daniele Faccio dari Heriot-Watt University.
Analisis
Memperlambat Kecepatan Cahaya
Para ilmuwan membandingkan seberkas cahaya yang
mengandung banyak foton, pengujian ini dilakukan dengan siklus terus menerus
secara bergantian. Meskipun kelompok cahaya bergerak sepanjang lintasan
(dianggap sebagai satu unit), kecepatan siklus individu dapat bervariasi karena
bertukar posisi. Pembentukan kelompok dapat mempersulit untuk menentukan kecepatan
cahaya tunggal (untuk semua siklus), dan hal yang sama berlaku pada cahaya.
Sebuah pulse cahaya tunggal
mengandung banyak foton, dan ilmuwan mengetahui bahwa pulse cahaya ditandai
melalui kecepatan yang berbeda.
Percobaan tim mengkonfigurasi waktu percobaan
dengan dua foton yang dilepas secara bersamaan melintasi jarak yang sama menuju
garis akhir. Ilmuwan menemukan bahwa satu foton mencapai garis akhir seperti
yang diperkirakan, tetapi foton terstruktur yang telah dibentuk kembali dikuti
masker. Artinya, kecepatan cahaya lebih lambat di ruang bebas, pengujian ini
lebih dari jarak satu meter dimana tim ilmuwan mengukur perlambatan hingga
mencapai panjang gelombang berkisar 20, berkali-kali lebih besar daripada
pengukuran presisi.
Penelitian ini membuktikan bahwa setelah sinar
cahaya melalui masker, foton bergerak lebih lambat melewati ruang. Situasi ini
sangat berbeda dengan efek perlambatan kecepatan cahaya melalui media seperti
kaca atau air, dimana cahaya hanya melambat selama melewati materi, dan
kecepatan cahaya kembali normal setelah keluar sisi lainnya. Pengaruh perjalanan
cahaya melalui masker telah membatasi kecepatan puncak dimana foton dapat
melakukan perjalanan.
Menurut Daniel Giovannini, mereka burusaha
memperkenalkan struktur sinar kecil yang diukur dalam satuan mikrometer dengan
jarak propagasi satu meter. Secara signifikan semua pengujian telah diukur
serupa melalui efek dua jenis balok yang dikenal sebagai balok Bessel dan balok
Gaussian.
Penelitian ini telah menemukan efek memperlambat
foton dengan beberapa prinsip optik halus. Temuan ini menunjukkan bahwa
propagasi kecepatan cahaya dapat diperlambat dibawah ukuran umum 299,792,458
meter per-detik ketika melalui udara atau ruang vakum.
Meskipun para ilmuwan mengukur efek yang terjadi
pada foton tunggal, hal ini juga berlaku pada cahaya terang. Efeknya terbesar
ketika lensa yang digunakan untuk membuat balok besar dan jarak cahaya yang
difokuskan kecil, dimana efeknya hanya berlaku pada jarak dekat. Padgett
mengatakan bahwa pengujian ini cukup mengejutkan, dimana kecepatan cahaya lebih
lambat tapi efeknya memiliki landasan teoritis yang solid.
Hasil analisis memberi pandangan baru tentang
sifat-sifat cahaya, para ilmuwan terus mengeksplorasi potensi penemuan ini
dalam aplikasi yang bisa diterapkan di masa depan. Efek perlambatan kecepatan
cahaya akan berlaku untuk semua teori gelombang, sehingga perlambatan yang sama
bisa juga diuji dalam gelombang suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar