Minggu, 08 Maret 2015

Sperma Raksasa Ostracoda



Ilmuwan dari University of New South Wales Australia yang dipimpin Profesor Archer telah menemukan bukti baru berupa sperma raksasa di situs Riversleigh World Heritage Fossil. Sperma ini diduga berasal dari udang sekitar 17 juta tahun lalu dan berukuran 23 kali ukuran sperma manusia. Menurut Profesor Mike Archer dari University of New South Wales School of Biological Earth and Environmental, sperma raksasa yang ditemukan dari Ostracoda, sperma tertua yang pernah ditemukan dalam catatan fosil. Studi ini diterbitkan dalam jurnal  Proceedings of the Royal Society B edisi May 2014.


Temuan Fosil Sperma Raksasa Ostracoda
Fosil yang terkubur di Riversleigh barat laut Queensland telah menjadi salah satu sumber penemuan hewan prasejarah Australia, seperti temuan dinosaurus, Platypus dan Kanguru pemakan daging. Penemuan fosil sperma raksasa legkap beserta inti Ostracoda. 

Ostracoda adalah anggota hewan tak bertulang belakang termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Crustacea. Umumnya berukuran sekitar 1 mm, tapi kisarannya mulai dari 0,2 – 30 mm. Hewan ini hidup di laut sebagai zooplankton. Hewan bergergerak menggunakan antena, hidup sebagai zooplankton tapi sebagian besar hidupnya sebagai Bentos yang melekat di dasar perairan.

Dalam studi mikroskopis, fosil berisi organ internal Ostracods yang terawetkan termasuk organ seksual, sel sperma raksasa hampir sempurna dan mengandung kromosom DNA. Selain itu, fosil terawetkan juga memiliki organ Zenker (Chitinous) yang merupakan otot untuk mentrsnfer sperma kepada betina. 
Studi mikroskopis telah memperkirakan panjang fosil sperma raksasa berkisar 1,3 milimeter, sekitar 23 kali lebih besar dari sperma manusia yang berukuran 0,055 mm. Sekitar 17 juta tahun lalu, Bitesantennary Site adalah sebuah gua ditengah-tengah ragam hayati hutan hujan yang luas. Ostracoda berkembang digenangan air dalam gua yang terus menerus diperkaya kotoran ribuan kelelawar. 
Prof Suzanne Hand adalah spesialis kelelawar dan berperan dalam penelitian ekologi dan lingkungan di Riversleigh, menurutnya kelelawar bisa memainkan peran dalam pelestarian sel sperma raksasa Ostracoda. Kestabilan hujan telah membuat kotoran kelelawar dalam air mengandung tingkat fosfor tinggi yang bisa membantu menetralisasi jaringan lunak.


Penemuan lain di Riversleigh termasuk serangga dengan otot internal yang terawetkan karena bakteri, hewan ini berusaha mengkonsumsi jaringan lunak sperma raksasa Ostracoda, yang semuanya berasal dari periode Miosen awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar