Alam semesta tidak dapat terbaca hingga kita
mempelajari bahasa dan akrab dengan karakter yang tertulis. Hal ini ditulis
dalam bahasa matematika alam semesta, simbol yang berbentuk segitiga, lingkaran
dan bentuk geometri lainnya, yang berarti bahwa manusia tidak mungkin memahami
'satu kata'. (Galileo Galilei). Gematria adalah seni menetapkan angka dalam surat
untuk mengungkap makna yang lebih mendalam dan kata-kata lebih signifikan.
Gematria atau gimatria merupakan suatu sistem tradisi Yahudi untuk menghitung
nilai huruf pada suatu kata atau frasa, kata-kata yang bernilai sama mempunyai
hubungan tertentu satu sama lain. Gematria berasal dari kata Yunani 'Geometri'.
Dalam sejarah seni Gematria telah digunakan sejak zaman kuno dan pengetahuan
klasik ini sudah digunakan dalam penulisan kitab-kitab kuno. Seperti bangsa
Yunani, Kabbalah, Hindi dan budaya lainnya diperkirakan telah menguasai seni
Gematria.
Gematria, Rahasia Kuno Matematika
Alam Semesta
Tanpa intuisi dan memahami simbolisme dan geometri
pada alfabet serta angka yang menyertainya, sebuah penegasan bermakna mistik
dibalik kitab kuno tentunya akan sulit dipahami. Membaca yang tersirat,
merupakan referensi langsung merujuk pada seni kuno Gematria, matematika alam
semesta.
Gematria merupakan seni ilmiah dimana ketika
seseorang mampu menguasainya, maka dia akan melihat jauh kedalam konstruksi
mistis dan magis matematika alam semesta, dan alam semesta yang ada pada
manusia itu sendiri.
Melalui penggabungan matematika dan bahasa,
Gematria menenggelamkan satu 'kode' kedalam bahasa dan pikiran penciptanya.
Bahasa primordial yang dibicarakan dalam Alkitab kuno sebelum jatuhnya Menara
Babel, merupakan referensi yang merujuk pada bahasa yang telah dimiliki semua
peradaban waktu itu. Bahasa yang secara bersamaan melampaui dan hampir semua
dialek belum terjemahkan, ekspresi budaya, bahasa alam semesta pada dirinya
berbicara, dan salah satu cara menguraikannya melalui kedua telapak
tangan.
Telapak tangan adalah bahasa matematika alam semesta, tanpa
pemahaman matematika dasar dan geometri yang kuat maka seseorang tidak mungkin
dapat memahami alam semesta secara keseluruhan. Jika seseorang tahu tentang
geometri dan matematika alam
semesta, pada dasarnya dia mengerti tentang segala hal. Dalam penerjemahan karya Pythagoras disebutkan 'Semua merupakan angka'.
Sudut, busur, rasio dan geometri ada di sekitar kita, disetiap sudut belahan
dunia, disetiap bunga, disetiap pohon, setiap matahari terbit dan terbenam,
setiap gelombang bersuara teriak dari mulut manusia dan setiap detak jam
bekerja sesuai hukum, prinsip-prinsip dan esensi Angka.
Dari pikiran Pencipta didatangkan angka. Dari
jumlah didatangkan geometri. Dari geometri didatangkan simbol. Dari simbol
muncul surat dan surat itu berasal dari luar mulut manusia. Jadi,... ceritakan
lagi, atas Nama Siapa kita berbicara? (Claudia Pavonis)
Numerologi lebih dikenal dengan studi tentang makna
gaib pada angka, yang merupakan ilmu pengetahuan seperti astrologi. Numerologi
terletak di jantung Gematria, dan tanpa memahami numerologi tidak mungkin
diartikan sebagai keindahan dan kesederhanaan matematika alam semesta. Matematika bukan
hanya kuantitatif tetapi juga kualitatif, bilangan tidak dingin, tidak mati,
kosmik terlihat seperti kacau tetapi bahasa dan darah kehidupan merupakan
kekuatan kreatif dibalik penciptaan alam semesta.
Angka, seperti yang dipahami oleh orang Yunani dan
Mesir merupakan prinsip kosmologis yang esensi-nya berfungsi keluar dan
diungkapkan kepada manusia melalui material dunia. Bilangan terkandung di
dalamnya merupakan pesan yang melekat, setiap angka memiliki cerita sendiri dan
masing-masing cerita berkaitan dengan kemegahan penciptaan alam semesta.
Tidak peduli seberapa banyak cerita itu, tidak peduli berapa banyak angka tak
terbatas mengungkap matriks dari semua penciptaan material, semua bagian
akhirnya akan mengarah kembali pada satu filosofis, bahwa matematika alam semesta 'Semua
Adalah Satu'.
Numerologi menunjukkan kepada kita bahwa alam
semesta jauh lebih sederhana, lebih ajaib, dan lebih pintar. Numerologi
mengarahkan manusia kepada filosofi aksiologis, bahwa alam semesta dibangun
menggunakan sepuluh prinsip-prinsip dasar. Sepuluh angka matematika alam
semesta telah lama dianggap penyelesaian bagi nenek moyang kita dimulai dari
sihir, membangun, menghancurkan, dan pengalaman spiritual yang kekal. Kesepuluh
angka mengarah pada skala universal begitu besar dan kecil diteliti untuk
direnungkan.
Angka 1 sampai 9 dan angka 0 merupakan kesucian
yang membawa manusia kepada ilmu pengetahuan. Kesepuluh angka matematika alam
semesta dapat membantu mengenali kebenaran universal pada penciptaan alam yang
diekspresikan pada kedua tangan. Darimana bahasa berasal dan
bagaimana hal itu berkembang, adalah pertanyaan yang mungkin tidak
pernah menjawab. Abjad Inggris (Alfabeth) berkembang dari abjad Latin yang pada
gilirannya berubah di Ibrani (Aleph Beth) atau di Yunani (Alpha Beta). Dalam
bahasa Arab (Alif Ba), di Syria (Alaf Beth) dan Koptik (Alpha Bida).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar