Dalam studi ini, para ilmuwan menemukan tanah
berbatu terbentuk dengan cara dipanaskan. Menurut penelitian terkini dari
University of California, kemungkinan besar berasal dari pembakaran yang
terjadi di Zaman Batu, bukan dari dampak bencana kosmik berupa meteor jatuh ke
Bumi yang terjadi sekitar 12,900 tahun yang lalu. Studi ini menyimpulkan
bahwa scoria yang terbentuk ketika pembakaran merusak struktur yang terbuat
dari campuran tanah dan jerami lokal. Hasil studi ini dipublikasikan secara
online dalam Journal of Archaeological Science, dimana para ilmuwan
menganalisis tetesan Scoria yang mengandung silika, atau butiran berpori
terkait dengan peleburan, yang diambil dari empat lokasi diwilayah Suriah Utara
sejak 10,000 hingga 13,000 tahun yang lalu.
Para ilmuwan membandingkan hasil
analisis dengan tetesan scoria sebelumnya, dimana hasil sebelumnya diduga
merupakan hasil dari dampak meteor yang jatuh ke Bumi di periode Awal Dryas
Muda.
Studi
Kepunahan Mammoth Dari Sampel Tanah Suriah
Mammoth, atau Mamut meruapakan salah satu genus
gajah purba yang telah punah, ukuran tubuh lebih besar daripada gajah normal
yang ada saat ini. bentuk gading melingkar membentuk kurva ke arah dalam, dan
spesies di utara biasanya memiliki bulu panjang. Mammoth hidup di periode
Pleistosen sejak 1,6 juta tahun lalu hingga sekitar 10,000 tahun lalu.
Mammoth berbulu raksasa (M.Primigenius) adalah
spesies terakhir dari genus ini, sebagian besar populasi Mammoth berbulu di
Amerika Utara, Eurasia, dan semua mammoth Columbus (M.Columbi) Amerika Utara,
semua spesis ini punah sekitar waktu Glasial. Periode ini dianggap sebagai
kepunahan massal Megafauna yang terjadi di Eurasia Utara dan Amerika. Sampai
saat ini, para mammoth terakhir umumnya dianggap telah lenyap dari Eropa dan
Siberia selatan sekitar 12,000 tahun yang lalu, tapi beberapa ilmuwan
menganggap spesis ini masih berada disana sekitar 10,000 tahun yang lalu.
Penelitian ini berdasarkan studi yang mengambil
sampel tanah dari Suriah untuk mendiskreditkan teori kontroversial yang
menyatakan bahwa dampak kosmik memicu periode dingin Dyas Muda. Periode ini
berlangsung selama 1000 tahun dan waktunya bertepatan dengan kepunahan Mammoth dan
spesis besar lainnya, juga bertepatan dengan hilangnya manusia Clovis Paleo-Indian.
Pada 1980-an, beberapa ilmuwan pernah mengungkapkan gagasan bahwa periode
dingin terjadi diantara dua glasiasi utama, dimulai ketika sebuah komet atau
meteorit menghantam Amerika Utara.
Menurut Peter Thy, seorang ilmuwan proyek di UC
Davis Department of Earth and Planetary Sciences, wilayah Suriah menunjukkan
teori dampak meteor terlihat jelas, penemuan ini mendukung kesimpulan yang
meliputi komposisi butiran Scoria terkait dengan tanah Suriah, bukan tanah dari
benua lain, sebagai salah satu penyebab yang diduga berasal dari dampak meteor
antar benua.
Tekstur butiran Scoria, pemodelan termodinamika dan
analisis lainnya menunjukkan butiran yang terbentuk melalui peristiwa jangka
pendek pemanasan suhu sederhana, bukan intens, dan suhu tinggi berasal dari
dampak meteor yang besar. Temuan sampel yang dikumpulkan dari situs arkeologi
membentang selama 3000 tahun. Jika terdapat satu dampak kosmik, bencana ini
harus dihubungkan dengan salah satu periode, bukan jangka waktu yang terjadi
selama 3000 tahun.
Jika bukan berasal dari dampak kosmik jatuhnya
meteor ke Bumi, dari mana asal butiran Scoria? Butiran ini berasal dari
pembakaran yang terjadi diwilayah itu sendiri. Studi diwilayah Suriah dikaitkan
dengan pemukiman pertanian awal sepanjang Sungai Efrat, dimana sebagian besar
lokasi mencakup struktur bata berlumpur, beberapa diantaranya menunjukkan tanda-tanda
adanya api intens dan pencairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar